Minggu, 01 Juli 2012

Tugas Softskill #4

1. Jenis – jenis perencanaan dalam organisasi wirausaha ?
Jenis-jenis perencanaan dibagi menjadi dua, yaitu :
  1. Perencanaan strategis. Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.perencanaan jangka panjang(dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang) yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. 
  2. Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan  sistem rencana ini untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun.  
  3. Perencanaan dan Tingkat Manajemen . Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. 
2. Pendekatan dalam perencanaan organisasi wirausaha ?
Pendekatan dalam perencanaan organisasi wirausaha ada 3, yaitu :
  1. Pendekatan probabilitas tinggi. Pendekatan ini di dasarkan pada filsafat seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi agak bisa mencapai keberhasilan. Dan perencanaan ini menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. 
  2. Pendekatan maksimisasi. Pendekatan ini di dasari pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas dengan karakteristik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan. 
  3. Pendekatan adaptasi. Pendekatan yang menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal dan internal. Pendekatan ini di dasari oleh filsafat bahwa suatu ketidakmampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.
3. Alat – alat perencanaan dalam organisasi wirausaha/wiraswasta ? 
Alat-alat perencanaan adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana . alat- alatnya yaitu :
  1. Peramalan (forecasting) adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
  2. Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method ). Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan . Informasi  menun jukan hubungan antara waktu dan penjualan bisa disajikan dalam bentuk grafik . Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderunagn dimasa lalu , yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang.
  3. Penjadwalan (scheduling). Pada dasarnya penjawalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasdi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional.peta Gannt (Gannt Chart) dan analisa network adalah dua teknik penjadwalan yang akan dibahas pada paragraf berikut.
  4. Peta Gannt (Gannt Chart). Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu harisontal dan sumber daya yang dijadwalkan beradA pada sumber vertikal. Teknik Evaluasi dan Telaah pragram (PERT),suatu teknik yang berasal sebagian dari teknik peta grannt, adalah alat penjadwalan yang dirancang untukmenekankan pada saling hubungan diantara tugas-tugas. 
  5. Jalur Kratis (CriticalPath) Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dari jaringan PERT.Jalur kritis adalah rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periode waktu paling lama untuk diselesaikan.Julur ini di namakan jalur kritis karna penundaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan menyebabkan penundaan pada proyek.
4. Teori organisasi wirausaha ? 
  1. Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan.  
  2. Schumpeter’s entrepreneur, Menurutnya, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris akhirnya beliau menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan. 
  3. Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya.  
  4. Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Singkat kata, unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan oleh Om Kirzer Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lainnya adalah “This insight is simply that for any entrepreneurial discovery creativity is never enough: it is necessary to recognize one’s own creativity“.  
  5. Teori Entrepreneur dari perspektif individu , Beberapa di antaranya adalah : (1) life path change, (2) Goal Directed Behaviour, dan (3)Outcome expectancy.
5. Departementalisasi rentang manajemen ?
Proses pembentukan manajemen disebut departementalisasi. Pembentukan departemen – departemen tersebut umumnya didasarkan pada faktor situasional  seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang diliput, sasaran konsumen, danproses yang dirancang untuk pembuatan produk.
Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan. Semakin banyak individu yang diawasi wirausahawan makin besar pula rentang manajemen begitupula sebaliknya.
Rentang manajemen dinamakan juga rentang kekuasaan (span of authority ), rentang pengawasan (span of control), rentang supervisi (span of supervision), dan rentang tanggungjawab (span of responsibility).

6. Bagaimana tentang pengembangan organisasi wirausaha ?
  1. Strategi untuk mengubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya.
  2. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
  3. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi.
  4. Pengembangan organisasi merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
  5. Pengembangan organisasi lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan.
  6. Pengembangan organisasi meliputi perubahan yang sengaja direncanakan
7. Norma dan etika bisnis ?
Menurut zimmer (1996:20) , etika bisnis adalah suatu kode etik perilak pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Ebert dan icky M Griffin (200:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnis adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu :
  1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
  2. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam organisasi dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.
  3. Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal
8. Prinsip – prinsip etika dan perilaku bisnis ?
Ada 8 prinsip-prinsip etika dan perilaku bisnis ,yaitu : 
  1. Kejujuran (Honesty)
  2. Memegang prinsip (Integrity)
  3.  Memelihara janji (Promise Keeping)  
  4. Kesetiaan (Fidelity)
  5. Kewajaran (Fairness)
  6. Suka membantu orang lain (Caring for other)
  7. Hormat kepada orang lain (Respect for other) 
  8. Warga negara yang bertanggung jawab (Responbility citizenship)   
  9. Mengejar keunggulan (pursuit of excellence) 
  10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
 9. Cara – cara mempertahankan standar etika bisnis dalam wirausaha ?
   
Cara-cara memepertahankan standar etika bisnis dalam wirausahaan ada 10 :
  1. Menciptakan kepercayaan perusahaan. Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder. 
  2. Mengembangkan kode etik yaitu suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan. 
  3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten 
  4. Melindungi hak perorangan 
  5. Mengadakan pelatihan etika  
  6. Melakukan audit etika secara periodi 
  7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan 
  8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan 
  9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah 
  10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika
10. Macam – macam tanggung jawab perusahaan terhadap wirausaha ?

Menurut Zimmerer (1996) ada 5 tanggung jawab perusahaan, yaitu :
  1. Tanggungjawab terhadap lingkungan . 
  2. Tanggungjawab terhadap karyawan, seperti menghormati pendapat karyawan, dan memberi umpan balik.
  3. Tanggungjawab terhadap pelanggan, seperti menghasilkan harga yang adil dan layak, menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan tidak merugikan.
  4. Tanggungjawab kepada investor berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik dengan memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat mungkin.
  5. Tanggungjawab kepada masyarakat . Menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.
Referensi : 
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab10-perencanaan_organisasi_kewirausahaan.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

Minggu, 01 Juli 2012

Tugas Softskill #4

1. Jenis – jenis perencanaan dalam organisasi wirausaha ?
Jenis-jenis perencanaan dibagi menjadi dua, yaitu :
  1. Perencanaan strategis. Perencanaan ini adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara menyeluruh. Wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukannya dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasinya.perencanaan jangka panjang(dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang) yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. 
  2. Perencanaan taktis adalah perencanaan jangka pendek yang menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Wirausahawan menggunakan  sistem rencana ini untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun.  
  3. Perencanaan dan Tingkat Manajemen . Manajemen adalah puncak dari suatu organisasi, mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak. 
2. Pendekatan dalam perencanaan organisasi wirausaha ?
Pendekatan dalam perencanaan organisasi wirausaha ada 3, yaitu :
  1. Pendekatan probabilitas tinggi. Pendekatan ini di dasarkan pada filsafat seharusnya terdapat probabilitas tinggi bahwa organisasi agak bisa mencapai keberhasilan. Dan perencanaan ini menggunakan pendekatan probabilitas tinggi yang ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima. 
  2. Pendekatan maksimisasi. Pendekatan ini di dasari pada filsafat bahwa organisasi hendaknya mencapai keberhasilan sebesar mungkin. Dari sudut pandang ini, perencana tidak puas dengan karakteristik tingkat keberhasilan yang bisa diterima dari pendekatan probabilitas tinggi tetapi menekankan pada maksimisasi keberhasilan. 
  3. Pendekatan adaptasi. Pendekatan yang menekankan bahwa perencanaan yang efektif dipusatkan pada usaha membantu organisasi untuk berubah atau menyesuaikan diri dengan variabel eksternal dan internal. Pendekatan ini di dasari oleh filsafat bahwa suatu ketidakmampuan beradaptasi adalah kendala besar bagi keberhasilan organisasi.
3. Alat – alat perencanaan dalam organisasi wirausaha/wiraswasta ? 
Alat-alat perencanaan adalah teknik yang digunakan wirausahawan untuk membantu mengembangkan rencana-rencana . alat- alatnya yaitu :
  1. Peramalan (forecasting) adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Arti penting dari peramalan terletak pada kemampuannya untuk membantu wirausahawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional, yang pada gilirannya membantu wirausahawan untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
  2. Metode Analisa Runtun Waktu ( time series analysis method ). Metode analisia runtun waktu memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan . Informasi  menun jukan hubungan antara waktu dan penjualan bisa disajikan dalam bentuk grafik . Penyajian ini dengan jelas menunjukan kecenderunagn dimasa lalu , yang bisa digunakan untuk meramal penjualan dimasa mendatang.
  3. Penjadwalan (scheduling). Pada dasarnya penjawalan adalah proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasdi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian integral dari rencana organisasional.peta Gannt (Gannt Chart) dan analisa network adalah dua teknik penjadwalan yang akan dibahas pada paragraf berikut.
  4. Peta Gannt (Gannt Chart). Peta Gannt adalah peralatan penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry L. Gannt. Peta ini pada dasarnya diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu harisontal dan sumber daya yang dijadwalkan beradA pada sumber vertikal. Teknik Evaluasi dan Telaah pragram (PERT),suatu teknik yang berasal sebagian dari teknik peta grannt, adalah alat penjadwalan yang dirancang untukmenekankan pada saling hubungan diantara tugas-tugas. 
  5. Jalur Kratis (CriticalPath) Perhatian hendaknya dipusatkan pada jalur kritis dari jaringan PERT.Jalur kritis adalah rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan periode waktu paling lama untuk diselesaikan.Julur ini di namakan jalur kritis karna penundaan pada waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian ini akan menyebabkan penundaan pada proyek.
4. Teori organisasi wirausaha ? 
  1. Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan.  
  2. Schumpeter’s entrepreneur, Menurutnya, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris akhirnya beliau menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan. 
  3. Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya.  
  4. Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Singkat kata, unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan oleh Om Kirzer Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lainnya adalah “This insight is simply that for any entrepreneurial discovery creativity is never enough: it is necessary to recognize one’s own creativity“.  
  5. Teori Entrepreneur dari perspektif individu , Beberapa di antaranya adalah : (1) life path change, (2) Goal Directed Behaviour, dan (3)Outcome expectancy.
5. Departementalisasi rentang manajemen ?
Proses pembentukan manajemen disebut departementalisasi. Pembentukan departemen – departemen tersebut umumnya didasarkan pada faktor situasional  seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang diliput, sasaran konsumen, danproses yang dirancang untuk pembuatan produk.
Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan. Semakin banyak individu yang diawasi wirausahawan makin besar pula rentang manajemen begitupula sebaliknya.
Rentang manajemen dinamakan juga rentang kekuasaan (span of authority ), rentang pengawasan (span of control), rentang supervisi (span of supervision), dan rentang tanggungjawab (span of responsibility).

6. Bagaimana tentang pengembangan organisasi wirausaha ?
  1. Strategi untuk mengubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan dengan lingkungannya.
  2. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi.
  3. Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi.
  4. Pengembangan organisasi merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
  5. Pengembangan organisasi lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan.
  6. Pengembangan organisasi meliputi perubahan yang sengaja direncanakan
7. Norma dan etika bisnis ?
Menurut zimmer (1996:20) , etika bisnis adalah suatu kode etik perilak pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Ebert dan icky M Griffin (200:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan suatu organisasi.
Jadi, Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Selain etika dan perilaku, yang tidak kalah penting yang dalam bisnis adalah norma etika. Menurut Zimmerer (1996:22), ada tiga tingkatan norma etika, yaitu :
  1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum yang mengatur perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hukum hanya mengatur perilaku minimum.
  2. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arah khusus bagi setiap orang dalam organisasi dalam mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan / organisasi.
  3. Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu keputusan yang tidak diatur oleh aturan formal
8. Prinsip – prinsip etika dan perilaku bisnis ?
Ada 8 prinsip-prinsip etika dan perilaku bisnis ,yaitu : 
  1. Kejujuran (Honesty)
  2. Memegang prinsip (Integrity)
  3.  Memelihara janji (Promise Keeping)  
  4. Kesetiaan (Fidelity)
  5. Kewajaran (Fairness)
  6. Suka membantu orang lain (Caring for other)
  7. Hormat kepada orang lain (Respect for other) 
  8. Warga negara yang bertanggung jawab (Responbility citizenship)   
  9. Mengejar keunggulan (pursuit of excellence) 
  10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability)
 9. Cara – cara mempertahankan standar etika bisnis dalam wirausaha ?
   
Cara-cara memepertahankan standar etika bisnis dalam wirausahaan ada 10 :
  1. Menciptakan kepercayaan perusahaan. Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder. 
  2. Mengembangkan kode etik yaitu suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan. 
  3. Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten 
  4. Melindungi hak perorangan 
  5. Mengadakan pelatihan etika  
  6. Melakukan audit etika secara periodi 
  7. Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan 
  8. Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan 
  9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah 
  10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika
10. Macam – macam tanggung jawab perusahaan terhadap wirausaha ?

Menurut Zimmerer (1996) ada 5 tanggung jawab perusahaan, yaitu :
  1. Tanggungjawab terhadap lingkungan . 
  2. Tanggungjawab terhadap karyawan, seperti menghormati pendapat karyawan, dan memberi umpan balik.
  3. Tanggungjawab terhadap pelanggan, seperti menghasilkan harga yang adil dan layak, menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan tidak merugikan.
  4. Tanggungjawab kepada investor berupa menyediakan pengembalian investasi yang menarik dengan memaksimumkan laba dan melaporkan kinerja keuangan seakurat dan setepat mungkin.
  5. Tanggungjawab kepada masyarakat . Menyediakan dan menciptakan kesehatan dan menyediakan berbagai kontribusi terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi perusahaan.
Referensi : 
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab10-perencanaan_organisasi_kewirausahaan.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar